SELINGKUH
Setiap
hari sudah sering kita dengar, lihat ataupun baca mengenai SELINGKUH. Entah
manusia mana yang mengawali atau membuka jalan sehingga banyak menginspirasi
orang lain untuk berbuat hal serupa. Bisa dibayangkan berapa banyak dosa yang
harus dia tanggung karena membuat orang lain melakukan perbuatan yang tidak
baik hingga akhir jaman nanti. Naudzubillah
Dan
semua perselingkuhan yang terjadi pasti berawal dari satu keisengan yang
mendapat tanggapan dari pihak yang diisengin. Karena butuh lebih dari satu
orang untuk bisa mewujudkan yang namanya perselingkuhan. Jika saja ada satu
pihak yang bisa menahan diri, hal ini sangat sulit untuk bisa diwujudkan.
Minggu
lalu seorang teman bercerita kalau keponakannya sedang dilanda masalah cinta
terlarang yang mengakibatkan hancurnya rumah tangga mereka masing-masing. Atas
nama cinta yang seringkali membutakan, saat ini mereka harus membayar apa yang
telah mereka lakukan dalam 2 tahun terakhir ini. Sang wanita merasa dikhianati
karena sang pria menggantung semua pihak, sehingga ada pihak-pihak lain yang
merasa perlu menyelesaikan persoalan ini dengan cara apapun.
“Saya
sakit banget tante, kok dia tega berbuat seperti ini kepada saya setelah sekian
waktu saya berusaha menyayangi dia dengan tulus bahkan sampai mengorbankan
pernikahan saya sendiri. Dia sudah berjanji untuk menyelesaikan masalah dengan
istrinya untuk merajut kasih dengan saya, tapi ternyata semua cuma dimulut
saja. Pada kenyataannya dia masih berhubungan dengan anak & istrinya. Saya
malu tante sampai dikantorpun saya diteror sama keluarga istrinya. Saya nyesel
tante, kenapa saya begitu mudah terperangkap dalam kebohongan sikapnya kepada
saya selama ini. Dia begitu pintar membuat saya tergila-gila dengannya dan
menyerahakn diri saya secara cuma-cuma atas nama CINTA.”
Kalau
mau cari siapa yang salah dan saling menyalahkan, itu mudah sekali, karena manusia
itu cenderung membela diri saat keadaan terjepit, walau pada kenyataannya dia
salah, dia pasti akan berusaha menyakinkan orang lain kalo dia benar.
Kedua-duanya jelas bersalah karena masing-masing telah melakukan kesalahan
dengan porsi masing-masing. Sudah bukan waktunya lagi saling berebut mencari
pembenaran diri, tapi bagaimana membenahi apa yang sudah terlanjur salah dan
berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.
Dari
apa yang sudah saya dengar ataupun baca, biasanya para pelaku perSELINGKUHan
ini punya latar belakang kekecewaan atas hal yang seharusnya mereka dapatkan
pada waktu kecil. Ada pribadi yang haus kasih sayang ayah, ada yang mendapatkan
contoh langsung dari orang-orang terdekat, ada yang mendapat perlakuan tidak
menyenangkan dulunya. Yang pasti alam bawah sadar mereka menyimpan
masalah-masalah psikologis yang belum ada penyelesaiannya hingga suatu saat
ingatan ini muncul dan memicu mereka untuk melakukan perbuatan yang seharusnya
bisa dicegah jika saja dahulu mereka mengobati luka-luka yang timbul akibat
kekecewaan dimasa lalu.
Bahkan
terkadang jika kita gali rasa kecewa itu sebenarnya sepele saja, tapi akibat
yang ditimbulkan jika terlalu lama ditahan, akibatnya akan jauh lebih besar dan
menyakitkan lebih banyak orang lagi.
Memang
penyesalan selalu datang belakangan, tapi akan lebih baik lagi jika kita bisa
mengambil pengalaman orang lain untuk tidak mendekati atau memancing hal ini
untuk datang mendekati kita. Karena kesempatan itu akan selalu ada dimanapun
dan kapanpun. Tinggal kita yang harus terus waspada melindungi diri kita dan
keluarga agar tidak tergelincir masuk ke lubang perselingkuhan.
Semoga
Allah SWT selalu melindungi kita semua. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar