Rabu, 09 November 2016

SELINGKUH

Setiap hari sudah sering kita dengar, lihat ataupun baca mengenai SELINGKUH. Entah manusia mana yang mengawali atau membuka jalan sehingga banyak menginspirasi orang lain untuk berbuat hal serupa. Bisa dibayangkan berapa banyak dosa yang harus dia tanggung karena membuat orang lain melakukan perbuatan yang tidak baik hingga akhir jaman nanti.  Naudzubillah

Dan semua perselingkuhan yang terjadi pasti berawal dari satu keisengan yang mendapat tanggapan dari pihak yang diisengin. Karena butuh lebih dari satu orang untuk bisa mewujudkan yang namanya perselingkuhan. Jika saja ada satu pihak yang bisa menahan diri, hal ini sangat sulit untuk bisa diwujudkan.

Minggu lalu seorang teman bercerita kalau keponakannya sedang dilanda masalah cinta terlarang yang mengakibatkan hancurnya rumah tangga mereka masing-masing. Atas nama cinta yang seringkali membutakan, saat ini mereka harus membayar apa yang telah mereka lakukan dalam 2 tahun terakhir ini. Sang wanita merasa dikhianati karena sang pria menggantung semua pihak, sehingga ada pihak-pihak lain yang merasa perlu menyelesaikan persoalan ini dengan cara apapun.

“Saya sakit banget tante, kok dia tega berbuat seperti ini kepada saya setelah sekian waktu saya berusaha menyayangi dia dengan tulus bahkan sampai mengorbankan pernikahan saya sendiri. Dia sudah berjanji untuk menyelesaikan masalah dengan istrinya untuk merajut kasih dengan saya, tapi ternyata semua cuma dimulut saja. Pada kenyataannya dia masih berhubungan dengan anak & istrinya. Saya malu tante sampai dikantorpun saya diteror sama keluarga istrinya. Saya nyesel tante, kenapa saya begitu mudah terperangkap dalam kebohongan sikapnya kepada saya selama ini. Dia begitu pintar membuat saya tergila-gila dengannya dan menyerahakn diri saya secara cuma-cuma atas nama CINTA.”

Kalau mau cari siapa yang salah dan saling menyalahkan, itu mudah sekali, karena manusia itu cenderung membela diri saat keadaan terjepit, walau pada kenyataannya dia salah, dia pasti akan berusaha menyakinkan orang lain kalo dia benar. Kedua-duanya jelas bersalah karena masing-masing telah melakukan kesalahan dengan porsi masing-masing. Sudah bukan waktunya lagi saling berebut mencari pembenaran diri, tapi bagaimana membenahi apa yang sudah terlanjur salah dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.

Dari apa yang sudah saya dengar ataupun baca, biasanya para pelaku perSELINGKUHan ini punya latar belakang kekecewaan atas hal yang seharusnya mereka dapatkan pada waktu kecil. Ada pribadi yang haus kasih sayang ayah, ada yang mendapatkan contoh langsung dari orang-orang terdekat, ada yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan dulunya. Yang pasti alam bawah sadar mereka menyimpan masalah-masalah psikologis yang belum ada penyelesaiannya hingga suatu saat ingatan ini muncul dan memicu mereka untuk melakukan perbuatan yang seharusnya bisa dicegah jika saja dahulu mereka mengobati luka-luka yang timbul akibat kekecewaan dimasa lalu.

Bahkan terkadang jika kita gali rasa kecewa itu sebenarnya sepele saja, tapi akibat yang ditimbulkan jika terlalu lama ditahan, akibatnya akan jauh lebih besar dan menyakitkan lebih banyak orang lagi.

Memang penyesalan selalu datang belakangan, tapi akan lebih baik lagi jika kita bisa mengambil pengalaman orang lain untuk tidak mendekati atau memancing hal ini untuk datang mendekati kita. Karena kesempatan itu akan selalu ada dimanapun dan kapanpun. Tinggal kita yang harus terus waspada melindungi diri kita dan keluarga agar tidak tergelincir masuk ke lubang perselingkuhan.

Semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar